TNI Angkatan Laut mengerahkan tujuh kapal angkatan laut untuk mengamankan Selat Bali dan Lombok, Laut Bali, dan Samudera Hindia pada Forum Air Dunia ke-10 yang dimulai di Nusa Dua, Pulau Bali, pada Sabtu.
Kapal angkatan laut tersebut antara lain KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, dan KRI Marlin-877.
Berdasarkan keterangan pers Divisi Penerangan Komando Armada II yang dilansir ANTARA di sini, Jumat (17 Mei), kapal-kapal tersebut merupakan anggota Satgas Maritim Komando Gabungan Keamanan Terpadu (Kogabpadpam) VVIP.
Untuk mengamankan Forum Air Dunia ke-10 yang bertema “Air untuk Kemakmuran Bersama”, angkatan laut mengirimkan tiga ribu personel.
Panglima Armada Kedua TNI Angkatan Laut (Pangkoarmada II) Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo pada Jumat mengecek kesiapan personel TNI AL dan alat utama persenjataan yang digunakan untuk pengamanan acara delapan hari tersebut.
Dalam panggilan keamanan yang diadakan di dermaga Pelabuhan Tanjung Benoa, ia memperingatkan mereka untuk memeriksa kembali persiapan mereka untuk mengamankan Forum Air Dunia yang berlangsung di Nusa Dua pada 18 Mei hingga 25 Mei.
Selain ketujuh kapal tersebut, termasuk dr. Kapal RS Radjiman, TNI AL juga mengerahkan Sea Rider dan dua unit helikopter.
Delegasi
Berdasarkan keterangan pers yang disampaikan tim komunikasi dan media acara kepada jurnalis lokal dan internasional, para delegasi sudah mulai berdatangan di Bali pada Rabu, 15 Mei.
Lebih banyak delegasi dari 132 negara peserta dan organisasi internasional tiba pada hari Jumat atau sehari sebelum dimulainya Forum Air Dunia ke-10 pada hari Sabtu, 18 Mei.
Terkait jumlah kepala negara yang hadir dalam forum tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, direncanakan tujuh pemimpin akan hadir dalam acara tersebut.
Hadimuljono yang menjabat sebagai Chief Operating Officer National Organizing Committee forum tersebut menyatakan, para pemimpin tersebut berasal dari Timor-Leste, Fiji, Tajikistan, Sri Lanka, Hongaria, Maroko, dan Indonesia sebagai negara tuan rumah.
Selain itu, wakil perdana menteri Malaysia, Papua Nugini, dan Slokavia, serta utusan khusus dari Belanda, Prancis, dan Uni Emirat Arab akan menghadiri forum tersebut, ujarnya.
Sebanyak 105 menteri juga diperkirakan akan hadir dalam forum tersebut, demikian keterangan pers tim komunikasi dan media forum yang diakses ANTARA, Sabtu.
Jadwal acara
Sementara itu, dalam pesannya yang dimuat di situs forum, Presiden Joko Widodo menyoroti pentingnya kolaborasi antar negara untuk mendorong pengelolaan sumber daya air yang efisien dan terintegrasi.
Dengan begitu, air bisa dikelola dengan baik dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umum, kata presiden yang lebih akrab disapa Jokowi itu.
Untuk itu, beliau menekankan beberapa agenda yang perlu diprioritaskan: upaya konservasi air; ketersediaan air bersih dan sanitasi; ketahanan pangan dan energi; serta mitigasi bencana alam, seperti banjir dan kekeringan.