Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyoroti kemajuan pembangunan ibu kota baru sebagai bukti potensi investasi yang menjanjikan kepada Emaar Properties yang berbasis di Uni Emirat Arab, pengembang gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Burj Khalifa.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (26 Mei), Ketua OIKN Bambang Susantono dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan potensi investasi ibu kota baru kepada Mohamed Ali Rashed Alabbar, pendiri Emaar Properties, yang berkunjung ke Kota Nusantara.
Dalam kunjungan tersebut, Alabbar meninjau perkembangan pembangunan Istana Kepresidenan dan Plaza Upacara yang diharapkan segera selesai.
“Menteri Thohir membawa serta perusahaan besar dari UEA dalam kunjungan ini. Kami mengunjungi lokasi inti pembangunan ibu kota baru – Istana Kepresidenan dan Ceremonial Plaza – untuk menunjukkan kemajuan pembangunan dan kesiapan proyek ibu kota baru,” kata Susantono.
Sementara itu, Thohir menekankan kontribusi swasta sebagai aspek penting dalam pembangunan ibu kota baru. Ia berharap para investor yang secara pribadi mengunjungi lokasi ibu kota baru akan yakin dengan perkembangan proyek dan potensi investasinya.
“Tadi Elon Musk dan tokoh internasional lainnya juga datang ke sini. Kami berharap kunjungan ini dapat meyakinkan mereka untuk berinvestasi di sini guna menjamin pembangunan ekonomi (di Kota Nusantara),” kata Thohir.
Lebih lanjut, Juru Bicara OIKN Troy Pantouw menyatakan kunjungan pengurus Emaar Properties ke Kota Nusantara mencerminkan minat investor internasional untuk berinvestasi di sana.
“(Kunjungan) tersebut mencerminkan besarnya minat investor asing untuk melihat langsung pembangunan ibu kota baru dan minat mereka untuk mempertimbangkan setiap peluang yang ada dalam mendukung pembangunan Kota Nusantara,” kata Pantouw kepada ANTARA, Minggu.
Juru bicara tersebut juga menegaskan, Otorita Ibu Kota Nusantara menyambut baik kerja sama dan investasi semua pihak, termasuk investor nasional dan asing.